HARIMAU SUMATRA
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan
predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai makanan (food
chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau Sumatera
berdampak populasi Babi Hutan tak terkendali dan dapat menjadi hama
bagi masyarakat disekitar hutan.
Deskripsi
Harimau Sumatra
Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap diantara
semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya
rapat kadang kala dempet. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada
subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta
surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Terdapat selaput
di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang. Harimau sumatera
umumnya beraktifitas dimalam hari.
Harimau Sumatera bukan jenis satwa yang biasa tinggal
berkelompok melainkan jenis satwa soliter, yaitu satwa yang sebagian besar
waktunya hidup menyendiri, kecuali selama musim kawin atau memelihara anak.
Panjang Harimau Sumatera jantan dapat mencapai 2,2 –
2,8 meter, sedangkan betina 2,15 – 2,3 meter. Tinggi diukur dari kaki ke
tengkuk rata-rata adalah 75 cm, tetapi ada juga yang mencapai antara 80 – 95
cm, dan berat 130 – 255 kg. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai
pada Harimau Sumatera jantan berukuran 11 – 13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan
belakang kepala lebih pendek. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm (Direktorat
Pelestarian Alam, 1986 ; Hafild dan Aniger, 1984 ; Kahar, 1997 ; Macdonald,
1986 ; Mountfort, 1973 ; Saleh dan Kambey, 2003 ; Sutedja dan Taufik, 1993 ;
Suwelo dan Somantri, 1978 ; Treep, 1973).
Klasifikasi ilmiah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Klasifikasi ilmiah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata;
Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili:Felidae;
Genus: Panthera; Spesies: Panthera tigris;
Upaspesies: Panthera tigris sumatrae.
Nama trinomial: Panthera tigris sumatrae (Pocock,
1929).
Makanan:
Harimau Sumatera termasuk jenis Carnivora yang
biasanya memangsa : Rusa Sambar (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak),
Kancil (Tragulus sp.), dan Babi hutan (Sus sp.). Kerbau liar (Bubalus
bubalis), Tapir (Tapirus indicus), Kera (Macaca ), Landak (Hystrix brachyura),
Trenggiling (Manis javanica), jenis-jenis Reptilia seperti kura-kura, ular, dan
biawak, serta berbagai jenis burung, ikan, dan kodok dan jenis-jenis satwa liar
lainnya. Hewan peliharaan atau ternak yang juga terkadang menjadi mangsa Harimau,
diantaranya adalah Kerbau, kambing, domba, sapi, Anjing dan ayam.
Reproduksi:
Harimau sumatra dapat berbiak kapan saja. Masa
kehamilan adalah sekitar 103 hari. Biasanya harimau betina melahirkan 2 atau 3
ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak 6 ekor. Mata anak harimau baru
terbuka pada hari kesepuluh, meskipun anak harimau di kebun binatang ada yang
tercatat lahir dengan mata terbuka. Anak harimau hanya minum air susu induknya
selama 8 minggu pertama. Sehabis itu mereka dapat mencoba makanan padat, namun
mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali
meninggalkan sarang pada umur 2 minggu, dan belajar berburu pada umur 6 bulan.
Mereka dapat berburu sendirian pada umur 18 bulan, dan pada umur 2 tahun anak
harimau dapat berdiri sendiri.
Tempat
tinggal:
Tipe lokasi yang biasanya menjadi pilihan habitat
Harimau Sumatera di Indonesia bervariasi, dengan ketinggian antara 0 – 3000
meter dari permukaan laut, seperti :
- Hutan hujan tropis, hutan primer dan sekunder pada dataran rendah
sampai dataran tinggi pegunungan, hutan savana, hutan terbuka, hutan
pantai, dan hutan bekas tebangan
- Pantai berlumpur, mangrove, pantai berawa payau, dan pantai air tawar
- Padang rumput terutama padang alang-alang
- Daerah datar sepanjang aliran sungai, khususnya pada sungai yang
mengalir melalui tanah yang ditutupi oleh hutan hujan tropis
- Juga sering terlihat di daerah perkebunan dan tanah pertanian
- Selain itu juga banyak harimau ditemui di areal hutan gambut.
Spesies:
Terdapat 9 subspesies harimau yang tiga diantaranya
telah dinyatakan punah. Kesembilan subspisies harimau tersebut adalah:
- Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) terdapat di Malaysia,
Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
- Harimau Bengal (Panthera tigris tigris) Bangladesh, Bhutan, China,
India, dan Nepal.
- Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis) China.
- Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) dikenal juga sebagai Amur,
Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Terdapat di
China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia.
- Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terdapat hanya di pulau
Sumatera, Indonesia.
- Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) terdapat di semenanjung
Malaysia.
- Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah punah sekitar tahun
1950an. Harimau Caspian ini terdapat di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki,
dan Rusia.
- Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah punah sekitar tahun
1972.Terdapat di jawa.